Senin, 19 Oktober 2020

Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Dan Kompetensi Inti (KI)

 Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Dan Kompetensi Inti (KI) 


Pengertian SKL

            Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam kurikulum 2013 diatur dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013. Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiyaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.[1]

Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dan ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan.Kesesuaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi secara berkala dan berkelanjutan terhadap kebutuhan lulusan pendidikan dan kebutuhan peserta didik, baik lokal, nasional, maupun global.

Ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi secara berkiala terhadap lulusan dari masing-masing satuan pendidikan. Evaluasi dilkukan terhadap kesesuaian sumber daya dan proses pembelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang[2].

Fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL):

a. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan

b. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 

c. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 

d. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan (SKL): Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan, Standar kompetensi lulusan (SKL) kelompok mata pelajaran, Standar kompetensi lulusan (SKL) mata pelajaran.[3]


Pengertian KI

                     Kompetensi Inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertical berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. (Perkemendikbud No.69 tahun, 2013:6). Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidika tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yag dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan , dan keterampilan (afektif, kognitif dan psikomotorik) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. (permendikbud, 2013:6)

                     Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsure pengorganisasi kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertical dan organisasi Horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertical Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Sedangkan organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat (permendikbud, 2013:6)

                     Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang slaing terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan penerapan pengetahuan (KI-4). Keempat kelompok ini menjadi acuan dari kompetensi dasar dan ahrus dikembangkan dalm setiap peristiwa pembelajaran secara integrative. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching)  yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (KI-3) dan penerapan pengetahuan (KI-4). (Permendikbud, 2013:6)

                     Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi (Permendikbud No.69 Tahun, 2013:6) sebagai berikut:

1.  Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.

3.  Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan


Analisis SKL dan KI

            Perencanaan pembelajaran tahap awal adalah menganalisis SKL dan KI. Kerangka berpikir disusunnya analisis SKL dan KI ini di awal agar pembelajaran yang disajikan oleh guru dapat berjalan sesuai dengan standar pencapaian Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2013. Kurkulum 2013 ini diterapkan untuk membuat perbaikan sistem pendidikan Indonesia dengan mengedepankan standar berpikir, berkata-kata dan bertindak yang baik oleh peserta didik. Kurikulum 2013 juga diterapkan untuk menyiapkan siswa agar memiliki kompetensi baik sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan agar nantinya menjadi peserta didik yang cerdas, kreatif dan keterampilan agar nantinya menjadi peserta didik yang cerdas, kreatif dan inovatif yang berkepribadian tinggi serta berakhlak mulia sehingga mampu bersaing dengan kemajuan teknologi abad 21. Kecerdasan anak didik ini tentunya didukung dengan pengembangan keterampilan abad 21, dimana anak didik mampu bekerja terhadap suatu kasus dan menemukan solusi dengan Critical thingking, creative thingking, collaborating dan Communicating (4C). keunggulan-keunggulan ini sudah dicanangkan dan dirumuskan dalam Perkemendikbud 2016 nomor 20 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

            Analisis SKL dan KI wajib dipahami oleh setiap pendidik, analisis SKL dan KI adalah kegiatan menguraikan keterkaitann SKL dan KI atas berbagai bagiannya, menelaah bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh berbagai informasi pedagogis yang berguna untuk membuat perencanaan pembelajaran yang benar. Analisis SKL dan KI menjabarkan komponen SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dan KI (Kompetensi Inti). [4]

 

Memahami contoh Analisis SKL dan KI

                     Analisis SKL dan KI pada setiap mata pelajaran dilakukan mengikuti contoh dalma Bimtek Implementasi K2013. Berikut ini Contoh analisis SKL dan KI dari modul Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2017

Analisis SKL dan KI

Kompetensi Inti 3

Kompetensi Inti 4

Analisis dan Rekomendasi KI

(pengetahuan)

(Keterampilan)

Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual, konseptual, operasional dasar dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Desain Grafika pada tingkat teknis, spesifik, detil dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional dan internasional

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung

Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim  dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja desain grafika. Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KI-3 dan KI-4 sesuai menjadi rujukan KD mata pelajaran dasar-dasar kegrafikan pada kompetensi keahlian desain Grafika (3Tahun)

KI-3 pengetahuan dan KI-4 keterampilan adalah untuk program pendidikan 3 tahun


Cara analisis SKL dan KI

Analisis SKL dan KI dikerjakan secara berturut-turut yaitu:

1.  Menentukan tingkat dimensi kognitif dan bentuk pengetahuan dari kompetensi dasar pengetahuan. 

2. Menentukan rekomendasi kesesuaian tingkat dimensi kognitif dan bentuk pengetahuan  dari Kompetensi Dasar. 

3. Menentukan tingkat taksonomi dan bentuk taksonomi dari kompetensi dasar keterampilan

4. Menentukan kesetaraan taksonomi KD pengetahuan dan taksonomi KD keterampilan dan rekomendasinya[5]


Simpulan

Berdasarkan penjelasan materi diatas bahwa Standar Kompetensi Lulusan mencakup Standar Kompetensi Lulusan- Satuan Pendidikan (SKL-SP), Standar Kompetensi – Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP), serta Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). Standar Kompetensi Lulusan (SKL) satuan pendidikan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup pengetahuan, ketrampilan dan sikap, yang digunakan sebagai  pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan.Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. Di dalam mempermudah operasionalnya, kompetensi inti pada ranah sikap dibedakan menjadi dua, yaitu sikap spiritual dan sikal sosial. Sikap spiritual terkait dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa,Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diharapkan pada kurikulum 2013 ada 3 hal yaitu:Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diharapkan pada kurikulum 2013 ada 3 hal yaitu:

Sikap : Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Orang yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam Serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Ketrampilan: siswa memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Pengetahuan : siswa memiliki pengetahuan Prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanTerkait penyebab fenomena dan kejadian yang tampak mata yang mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan solusi akhir

Kompetensi inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.


 Implikasi

Bagi calon guru memahami standar kompetensi lulusan (SKL) sebuah keniscayaan. Pemahaman yang komprehesif terhadap SKL akan mengantarkan para guru mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien, sehingga akhirnya  mampu melahirkan lulusan sesuai dengan harapan peserta didik, institusi, masyarakat, dan negara. keberhasilan lulusan dari sebuah jenjang pendidikan secara signifikan dipengaruhi oleh kualitas pemahaman guru dan calon guru terhadap SKL. Menjadi seorang pendidik tidaklah mudah, seorang guru tidak hanya harus menguasai materi yang diajarkannya kepada peserta didik, namun guru juga harus mampu membimbing peserta didik melalui penguatan-penguatan yang dapat memotivasi peserta didik untuk menjadi seorang yang lebih baik. Keberhasilan seorang guru terletak pada perubahan sikap dan prestasi yang diraih oleh peserta didiknya.Beberapa guru merasa kesulitan dalam menguasai kelas dikarenakan belum menguasai kompetensi inti seorang guru. Kompetensi inti tersebut diantaranya ada kompetensi sosial, kompetensi personal, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional guru.Kompetensi-kompetensi inti seorang guru yang telah dijelaskan diatas saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan, sudah seharusnya seorang pendidik dan calon pendidik menguasai kompetensi-kompetesnsi tersebut.

 


DAFTAR PUSTAKA

Andriani,  Ayu.  2018.  Menyusun Buku Kerja 1,2,3  Dan 4 dengan Mudah dan Sistematis. Jawa Barat: CV Jejak.

Kunandar . 2015 Penilaian autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta

https://www.academia.edu/8678672/Analisis_SKL_KI_KD_K13

https://id.scribd.com/document/366896759/Analisis-SKL-KI-KD-Silabus-Dan-PPMrefisi

http://duniapendidikan.putrautama.id/analisis-skl-ki-kd/

 

 



[1] Kunandar, Penilaian autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hlm. 58-59.

[2] https://www.academia.edu/8678672/Analisis_SKL_KI_KD_K13

[3] https://id.scribd.com/document/366896759/Analisis-SKL-KI-KD-Silabus-Dan-PPMrefisi

[4] Andriani,  Ayu.  Menyusun Buku Kerja 1,2,3  Dan 4 dengan Mudah dan Sistematis, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), hlm. 5-7

[5] http://duniapendidikan.putrautama.id/analisis-skl-ki-kd/

Selasa, 29 September 2020

Hakekat Kurikulum PAK

 Hakekat Kurikulum PAK



10 Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

1.      Menurut Inlow

Kurikulum adalah usaha menyuluruh di rancang khusus oleh sekolah dalam membimbing murid memperoleh hasil dari pelajaran yang telah ditentukan.

 

2.      Menurut Hilda Taba

Kurikulum ialah sesuatu yang direncanakan untuk di pelajari oleh siswa yang memuat rencana untuk peserta didik.

3.      Menurut UU No 20 Tahun 2003

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

4.      Menurut Harsono

Kurikulum adalah suatu gagasan pendidikan yang di ekspresikan melalui Pratik.

5.      Menurut Schiro

Kurikulum adalah sebagai proses pengembangan anak didik yang diharapkan terjadi dan digunakan dalam perencanaanya.

6.      Menurut Robert Gagne

Kurikulum adalah suatu rangkaian unit materi belajar yang disusun sedemikian rupa, sehingga anak didik dapat mempelajari berdasarkan kemampuan awal yang di miliki atau dikuasi sebelumnya.

7.      Menurut Beauchamp

Kurikulum adalah dokumen yang tertulis yang kandungan nya berisi mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan melalui berbagai mata pelajaran, pilihan displin ilmu rumusan masalah didalam kehidupan sehari-hari.

 

8.      Menurut Crow and crow

Kurikulum adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sitematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.

 

9.      Menurut Neagley and Evans

Kurikulum adalah semua pengalaman yang telah dirancang oleh pihak sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik.

10.  Menurut Prof. Dr Henry Guntur Tarigan

Kurikulum adalah suatu formalisasi pedagogis yang termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.

 

3 Pengertian Pendidikan Agama Kristen Menurut Para Ahli

1.      Menurut Marthin Luther

PAK adalah pendidikan yang melibatkan warga jemaatuntuk belajar teratur dan tertib agar semakin menyadari dosa.

2.      Agustinus

PAK adalah pendidikan yang bertujuan mengajar orang supaya melihat Allah dan hidup bahagia.

3.      Campbell Wyckoff

PAK adalah pendidikan yang menyadarkan setiaap orang akan Allah dan kasih-Nya dan Yesus Kristus, agar mereka mengetahui diri mereka yang sebenarnya keadaannya bertumbuh sebagai anak Allah dalam persekutuan Kristen memenuhi panggilan bersama sebagai murid Yesus didunia dan tetap percaya pada pengharapan Kristen.

Maka dapat di simpulkan bahwa Kurikulum PAK adalah suatu yang dirancang dalam proses belajar mengajar yang akan diajarkan kepada peserta didik yang berdasarkan Alkitabiah untuk mendidik supaya bertumbuh sebagai anak Allah dan menyadari segala perbuatannya untuk mendewasakan peserta didik dan untuk mencapai hasil yang baik atau yang sudah ditentukan.

 

 

 

Minggu, 17 Mei 2020

Rangkuman Strategi Pengembangan Kurikulum


Strategi Pengembangan Kurikulum


1.      Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum mempunyai pengertian yang cukup beragam mulai dari pengertian yang sempit hingga yang luas.

a.         Pengertian sempit. Pengertian kurikulum secara sempit seperti yang dikemukakan oleh Carter V. Good pada buku. Dictionary of Education, Third edition pada tahun 1973 yang menyatakan “Curriculum as a systematic group of courses or sequences of subject required for graduation or certification in a major field of sudy, for example, social studies curriculum, physical education curriculum...” Pengertian kurikulum ini merupakan pengertian yang sempit dan tradisional. Di sini, kurikulum sekedar memuat dan dibatasi pada sejumlah mata pelajaran yang diberikan guru/sekolah kepada peserta didik guna mendapatkan ijaᴢah atau sertifikat.

b.        Pengertian luas. Sedangkan pengertian secara luas dikemukakan oleh Hollis L. Caswell dan Doak S. Campbell dalam  buku”Developing The Curriculum  1982”, yang memandang kurikulum bukan sebagai sekelompok mata pelajaran, tetapi kurikulum merupakan semua pengalaman yang diharapkan dimiliki peserta didik di bawah bimbingan para guru (all the experiences children have under the guidance of teachers). Pengertian kurikulum ini cukup luas karena tidak hanya dibatasi pada sejumlah mata pelajaran, tetapi mencakup semua pengalaman yang diharapkan dikuasai peserta didik di bawah bimbingan para guru. Pengalaman ini bisa bersifat intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler, baik pengalaman di dalam maupun di luar kelas. Pengertian kurikulum seperti ini memang cukup luas, akan tetapi kurang operasional sehingga akan menimbulkan kekaburan dalam pelaksanaannya di lapangan.

2.      Langkah-langkah pengembangan kurikulum sebagaimana diuraikan oleh Ali (2005: 66) :
a.       Perumusan tujuan.
b.      Menentukan Isi Isi kurikulum
c.       Organisasi dan proses belajar mengajar
d.      Evaluasi kurikulum

3.      Strategi Pengembangan Kurikulum
Menurut T. Rakjoni dalam buku “ Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek” mengatakan  strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengembangan kurikulum meliputi empat langkah, yaitu
q   merumuskan tujuan pembelajaran (instructional objective),
q    menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar (selection of learning experiences),
q   mengorganisasi pengalaman-pegalaman belajar (organization of learning experiences),
q   dan mengevaluasi (evaluating).

4.      Proses Strategi Pengembangan Kurikulum
 Menurut Hulman Sihombing dalam buku “Pengembangan Kurikulum PAK” mengatakan ada pijakan untuk menetapkan strategi pengembangan kurikulum dalam proses mengubah atau mengembangkan kurikulum mencakup hal-hal sebagai berikut:
q   Mengubah Sistem Pendidikan
q   Mengubah Kurikulum tingkat Lokal
q   Memberikan Pendidikan in-service dan Pengembangan Staf
q   Supervisi
q   Reorganisasi Sekolah
q   Eksperimen dan Penelitian

5.      Langkah-Langkah Dalam Pengembangan Kurikulum Di Sekolah
q   Selidiki berbagai kebutuhan sekolah, antara lain kebutuhan siswa, kebutuhan guru, dan kebutuhan akan perubahan dan perbaikan.
q   Mengidentifikasi masalah serta merumuskannya, yang timbul berdasarkan studi tentang berbagai kebutuhan, lalu memilih salah satu yang dianggap paling mendesak diatasi.
q   Mengajukan saran perbaikan
q   Menyiapkan desain perencanaan yang mencakup tujuan, cara mengevaluasi, menentukan bahan pengajaran, metode penyampaian, percobaan, penilaian, balikan, perbaikan, pelaksanaan, dan seterusnya.
q   Memilih anggota panitia, sedapat mungkin sesuai dengan kompetensi masing-masing Mengawasi pekerjaan panitia, biasanya oleh kepala sekolah
q   Melaksanakan hasil kerja panitia oleh guru dalam kelas.
q   Menerapkan cara evaluasi
q   Memantapkan perbaikan.

Kesimpulan : Strategi pengembangan kurikulum ialah rencana atau target yang mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri, dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik.

Implikasi : Guru merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi kurikulum. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan; dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum sebagai pedoman tidak akan efektif. Dengan demikian peran guru dalam mengimplementasikan kurikulum memegang posisi kunci. Dalam proses pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran kelas, Murray Printr (1993) mencatat peran guru dalam level ini adalah sebagai berikut:
q   Implementers
q   Adapters
q   Developers
q   Researchers

DAFTAR PUSTAKA
Carter V. Good, ed. 1973  Dictionary of Education, Third edition, McGraw-Hill, New York
Peter F. Oliva,1982,  Developing The Curriculum Boston: Little, Brown and Company
Nana Sudjana, 1996 Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru Algesindo, Bandung
Nasution,1990  Pengembangan Kurikulum, Aditya Bakti, Bandung
Sukmadinata, Nana Syaodih,2009, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Diktat Sihombing Hulman, “Pengembangan Kurikulum PAK”,