Nama :
Schara Charity Pasaribu
NIM :
18.04.11.7192
Jur/ Sem/ Grup :
PAK/ IV/ F
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAK
Dosen M.Kuliah :
Andrianus Nababan, M.Pd
A.
Pengertian Pengembangan Kurikulum merupakan suatu proses
penyelenggaran pendidikan yang
menghasilkan suatubentuk pembelajaran yang lebih baik yang berdasarkan kepada
asas – asas pengembangan secara menyeluruh sehingga kegiatan dalam belajar
mengajar menjadi lebih baik.
B. Asas Pengembangan Kurikulum
Beberapa pendapat para ahli yang menelaskan tentang
pengertian asas atau landasan, seperti berikut ini:
a. Hornby,
memberi pengertian asas atau landasan suatu gagasan atau kepercayaan yang
menjadi sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari, contohnya seperti landasan
kepercayaan agama, dasar atau titik tolak
b.
Soedijarto, asas atau landasan adalah
suatu gagasan, asumsi atau pinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak
c.
Majir, menjelaskan pengertian asas atau
landasan yaitu tempat pijakan, awal start atau titik awal.
Jadi dengan memperhatikan pengertian landasan diatas,
maka landasan dalam konteks pengembangan kurikulum, dapat diartikan sebagai
suatu gagasan, asumsi atau prinsip pokok yang menjadi sandaran atau titik tolak
dari pengembangan kurikulum. Ada beberapa
pendapat para ahli yang berkaitan dengan landasan pengembangan kurikulum
pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a.
Robert S. Zais (1976), mengemukakan
empat landasan pengembangan kurikulum, yaitu: Philosophy and the nature of
knowledge, society and culture, the individual, and learning theory. kurikulum
sebgai suatu sistem terdiri atas empat komponen, yaitu; komponen tujuan (aims,
goals, objektives), isi/materi (contens), proses pembeljaran (learning
activies), dan komponen evaluasi (evaluations). agar setiap komponen
bisa berjalan sesuai fungsinya secara tepat dan bersinergi, maka perlu di
dukung oleh sejumlah landaan atau asas yaitu landasan filosofis sebagai
landasan utama, masyarakat dan kebudayaan, individu (peserta didik), dan
teori-teori belajar.
b.
Tyler (1998) mengemukakan pandangan yang
erat kaitannya dengan beberpa aspek yang melandasi suatu kurikulum (school
purposes), yaitu: “use of philosophy, studies of learners, suggestions
from subject specialist, studies of contemporary life, and use of psychology of
learning”.
Menurut Nasution (1995), ada lima asas yang mendasari
pengembangan setiap kurikulum, yaitu :
1.
Asas
Filosofis
Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia
yang baik, yang ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita atau filsafat yang
dianut negara, juga guru, orangtua, masyarakat dan bahkan dunia. Perbedaan
filsafat dengan sendirinya akan menimbulkan perbedaan dalam tujuan pendidikan,
bahkaan pelajaran, cara mengajar dan cara menilai. Pendidikan di negara
otokratis akan berbeda dengan negara yang demokratis, pendidikan di negara yang
menganut agama buddha akan berbeda dengan pendidikan di negara yang memeluk
agama Islam atau Kristen.
2. Asas
Psikologi
a. Psikologi
anak
Sekolah didirikan untuk kepentingan anak, yakni
menciptakan situasi-situasi dimana anak dapat belajar untuk mengembangkan bakat
dan potensinya. Selama berabad-abad anak lebih dipandang sebagai orang dewasa
kecil. Baru setelah Rousseau anak itu dikenal sebagai anak, dan
dilakukan penelitian ilmiah untuk lebih mengenalnya. Sejak permulaan abad
ke-20, anak kian mendapat perhatian sebagai salah satu asas dalam perkembangnan
kurikulum. Timbullah aliran yang disebut progresif. Kurikulum yang sangat
berorientasi pada minat dan pekembangan anak disebut “Child Centered
Curriculum”. Kurikulum ini merupakan reaksi terhadap kurikulum yang ditentukan
oleh orang dewasa tanpa menghiraukan kebutuhan dan minat anak. Gerakan ini
menarik perhatian para pendidik, khususnya para pengembang kurikulum, untuk
selalu menempatkan anak sebagai salah satu pokok pemikiran.
b. Psikologi
belajar
Pendiddikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan
dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi perilakunya.
Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, dapat mengubah
sikapnya, dapat menerima norma-norma, dan dapat menguasai sejumlah
keterampilan. Persoalanya, bagaimana belajar anak itu? Kalau kita memahami dengan
baik, bagaimana proses belajar anak itu berlangsung, serta dalam keadaan yang
bagaimana belajar itu memberi hasil yang sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat
direncanakan dan dilaksanakan dengan cara yang lebih efektif. Pertanyaan
tersebut melahrkan berbagai teori belajar, yang antara satu teri dengan teori
lainnya berbeda-beda bahan bertentangan. Masing-masing teori itu memiliki
kebenarannya sendiri-sendiri, kedati hampir umumnya teori itu tidak dapat
secara lengkap memberikan gambaran tentang keseluruhan proses belajar itu.
3. Asas
Sosiologi
Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat
kebiasaan yang tak dapat tiada harus dikenal dan diwujudkan anak dalam
pribadinya, lalu dinyatakan dalam perilakunya. Tiap masyarakat memiliki anutan
corak nilai yang berlainan. Tiap anak akan berbeda latar belakang kebudayaanya.
Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum, di samping perubahan yang
terjadi di masyarakat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh sebab masyarakat suatu faktor yang begitu
penting dalam perkembangan kurikulum, maka masyarakat dijadikan salah satu
asas. Betapa pun pentingnya asas ini, tetapi penerapanya dalam pengembangan
kurikulum harus dijaga agar tidak mendominasi sehingga timbul kurikulum yang
berpuat pada masyarakat atau “Society Centered Curriculum”.
4. Asas
Organisatoris
Persoalan yang terkait dengan asas ini ialah
bagaimana bahan pelajaran akan disajikan . Setiap organisasi kurikulum
mempunyai kebaikan dan sekaligus kekurangan ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain
itu, bermacam-macam organisasi kurikulum dapat dijalankan secara bersama di
satu sekolah, bahkan yang satu dapat mbantu atau melengkapi yang lainnya..
5.
Asas
Religus
Dalam Undang-Undang No.20 Taun 2003, pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi
serta bertanggung jawab.
Untuk mengembangkan diri peserta didik yang beriman
serta bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, maka pastinya
memerlukan asumsi-asumsi religius.
Kesimpulan : Pengertian
pengembangan kurikulum merupakan suatu proses penyelenggaran pendidikan yang menghasilkan suatu bentuk pembelajaran
yang lebih baik yang berdasarkan kepada asas – asas pengembangan secara
menyeluruh sehingga kegiatan dalam belajar mengajar menjadi lebih baik.
Mengembangkan kurikulum bukan hal yang mudah dan sederhana, karena banyak hal
yang harus dipertimbangkan. Dalam pengembangan kurikulum, banyak hal yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Perkembangan
kurikulum didasari atas beberapa asas antara lain yaitu: asas filosofis, asas
psikologi, asas sosiologis, asas organisatoris, dan asas religius.
Implikasi : Pengembangan
kurikulum hendaknya memberikan pengalaman yang serasi dengan kebutuhan
penyesuaian diri dan pengembangan kepribadian yang terintegrasi. Kurikulum
harus disusun dan dilaksanakan dengan memperhatikan kesiapan para siswa, karena
hal ini mempengaruhi proses pedidikan. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
hendaknya terdiri atas unit-unit yang luas dan menyeluruh yang melibatkan siswa
aktif dan memadukan pola pengalaman yang bermakna dan memiliki tujuan. Sekolah
adalah suatu institusi sosial yang dirikan dan diperuntukkan bagi kepentingan
masyarakat. Oleh karena itu pengembangan kurikulum harus berasaskan atau
berlandaskan filosofis, psikologi, sosiologis, organisatoris, dan religius.
Daftar Pustaka
Munandar Arif , Pengantar Kurikulum, Yogyakarta: CV
Budi Utama 2018.
Assegaf Rachman, Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Islam Transformatif, Yogyakarta: CV Budi Utama.
Majir Abdul, Dasar Pengembangan Kurikulum,
Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012.
Sihombing Hulman, Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Agama Kristen, Tarutung: IAKN Tarutung, 2019.
https://www.academia.edu/35104678/ Makalah Pengembangan Kurikulum.
https://www.academia.edu/35104678/ Makalah Pengembangan Kurikulum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar