Senin, 06 April 2020

Rangkuman Asas-Asas Pengembangan Kurikulum



Nama                          : Schara Charity Pasaribu
NIM                            : 18.04.11.7192
Jur/ Sem/ Grup         : PAK/ IV/ F
Mata Kuliah             : Pengembangan Kurikulum PAK 
Dosen M.Kuliah        : Andrianus Nababan, M.Pd



Asas-Asas/ Landasan Pengembangan Kurikulum
A.    Pengertian Pengembangan Kurikulum merupakan suatu proses penyelenggaran pendidikan  yang menghasilkan suatubentuk pembelajaran yang lebih baik yang berdasarkan kepada asas – asas pengembangan secara menyeluruh sehingga kegiatan dalam belajar mengajar menjadi lebih baik.

B.     Asas Pengembangan Kurikulum
Beberapa pendapat para ahli yang menelaskan tentang pengertian asas atau landasan, seperti berikut ini:
a.       Hornby, memberi pengertian asas atau landasan suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari, contohnya seperti landasan kepercayaan agama, dasar atau titik tolak
b.      Soedijarto, asas atau landasan adalah suatu gagasan, asumsi atau pinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak
c.       Majir, menjelaskan pengertian asas atau landasan yaitu tempat pijakan, awal start atau titik awal.
            Jadi dengan memperhatikan pengertian landasan diatas, maka landasan dalam konteks pengembangan kurikulum, dapat diartikan sebagai suatu gagasan, asumsi atau prinsip pokok yang menjadi sandaran atau titik tolak dari pengembangan kurikulum. Ada beberapa  pendapat para ahli yang berkaitan dengan landasan pengembangan kurikulum pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a.       Robert S. Zais (1976), mengemukakan empat landasan pengembangan kurikulum, yaitu: Philosophy and the nature of knowledge, society and culture, the individual, and learning theory. kurikulum sebgai suatu sistem terdiri atas empat komponen, yaitu; komponen tujuan (aims, goals, objektives), isi/materi (contens), proses pembeljaran (learning activies), dan komponen evaluasi (evaluations). agar setiap komponen bisa berjalan sesuai fungsinya secara tepat dan bersinergi, maka perlu di dukung oleh sejumlah landaan atau asas yaitu landasan filosofis sebagai landasan utama, masyarakat dan kebudayaan, individu (peserta didik), dan teori-teori belajar.

b.      Tyler (1998) mengemukakan pandangan yang erat kaitannya dengan beberpa aspek yang melandasi suatu kurikulum (school purposes), yaitu: “use of philosophy, studies of learners, suggestions from subject specialist, studies of contemporary life, and use of psychology of learning”.
Menurut Nasution (1995), ada lima asas yang mendasari pengembangan setiap kurikulum, yaitu :
1.      Asas Filosofis
Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang baik, yang ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita atau filsafat yang dianut negara, juga guru, orangtua, masyarakat dan bahkan dunia. Perbedaan filsafat dengan sendirinya akan menimbulkan perbedaan dalam tujuan pendidikan, bahkaan pelajaran, cara mengajar dan cara menilai. Pendidikan di negara otokratis akan berbeda dengan negara yang demokratis, pendidikan di negara yang menganut agama buddha akan berbeda dengan pendidikan di negara yang memeluk agama Islam atau Kristen.

2.      Asas Psikologi
a.       Psikologi anak
Sekolah didirikan untuk kepentingan anak, yakni menciptakan situasi-situasi dimana anak dapat belajar untuk mengembangkan bakat dan potensinya. Selama berabad-abad anak lebih dipandang sebagai orang dewasa kecil. Baru setelah Rousseau anak itu dikenal sebagai anak, dan dilakukan penelitian ilmiah untuk lebih mengenalnya. Sejak permulaan abad ke-20, anak kian mendapat perhatian sebagai salah satu asas dalam perkembangnan kurikulum. Timbullah aliran yang disebut progresif. Kurikulum yang sangat berorientasi pada minat dan pekembangan anak disebut “Child Centered Curriculum”. Kurikulum ini merupakan reaksi terhadap kurikulum yang ditentukan oleh orang dewasa tanpa menghiraukan kebutuhan dan minat anak. Gerakan ini menarik perhatian para pendidik, khususnya para pengembang kurikulum, untuk selalu menempatkan anak sebagai salah satu pokok pemikiran.

b.      Psikologi belajar
Pendiddikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi perilakunya. Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, dapat mengubah sikapnya, dapat menerima norma-norma, dan dapat menguasai sejumlah keterampilan. Persoalanya, bagaimana belajar anak itu? Kalau kita memahami dengan baik, bagaimana proses belajar anak itu berlangsung, serta dalam keadaan yang bagaimana belajar itu memberi hasil yang sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan cara yang lebih efektif. Pertanyaan tersebut melahrkan berbagai teori belajar, yang antara satu teri dengan teori lainnya berbeda-beda bahan bertentangan. Masing-masing teori itu memiliki kebenarannya sendiri-sendiri, kedati hampir umumnya teori itu tidak dapat secara lengkap memberikan gambaran tentang keseluruhan proses belajar itu.

3.      Asas Sosiologi
Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang tak dapat tiada harus dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakan dalam perilakunya. Tiap masyarakat memiliki anutan corak nilai yang berlainan. Tiap anak akan berbeda latar belakang kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum, di samping perubahan yang terjadi di masyarakat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh sebab masyarakat suatu faktor yang begitu penting dalam perkembangan kurikulum, maka masyarakat dijadikan salah satu asas. Betapa pun pentingnya asas ini, tetapi penerapanya dalam pengembangan kurikulum harus dijaga agar tidak mendominasi sehingga timbul kurikulum yang berpuat pada masyarakat atau “Society Centered Curriculum”.

4.      Asas Organisatoris
Persoalan yang terkait dengan asas ini ialah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan . Setiap organisasi kurikulum mempunyai kebaikan dan sekaligus kekurangan ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain itu, bermacam-macam organisasi kurikulum dapat dijalankan secara bersama di satu sekolah, bahkan yang satu dapat mbantu atau melengkapi yang lainnya.. 

5.      Asas Religus
Dalam Undang-Undang No.20 Taun 2003, pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.
Untuk mengembangkan diri peserta didik yang beriman serta bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, maka pastinya memerlukan asumsi-asumsi religius.

Kesimpulan : Pengertian pengembangan kurikulum merupakan suatu proses penyelenggaran pendidikan  yang menghasilkan suatu bentuk pembelajaran yang lebih baik yang berdasarkan kepada asas – asas pengembangan secara menyeluruh sehingga kegiatan dalam belajar mengajar menjadi lebih baik. Mengembangkan kurikulum bukan hal yang mudah dan sederhana, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan. Dalam pengembangan kurikulum, banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Perkembangan kurikulum didasari atas beberapa asas antara lain yaitu: asas filosofis, asas psikologi, asas sosiologis, asas organisatoris, dan asas religius.

Implikasi : Pengembangan kurikulum hendaknya memberikan pengalaman yang serasi dengan kebutuhan penyesuaian diri dan pengembangan kepribadian yang terintegrasi. Kurikulum harus disusun dan dilaksanakan dengan memperhatikan kesiapan para siswa, karena hal ini mempengaruhi proses pedidikan. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum hendaknya terdiri atas unit-unit yang luas dan menyeluruh yang melibatkan siswa aktif dan memadukan pola pengalaman yang bermakna dan memiliki tujuan. Sekolah adalah suatu institusi sosial yang dirikan dan diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat. Oleh karena itu pengembangan kurikulum harus berasaskan atau berlandaskan filosofis, psikologi, sosiologis, organisatoris, dan religius.



Daftar Pustaka
Munandar Arif , Pengantar Kurikulum, Yogyakarta: CV Budi Utama 2018.
Assegaf Rachman, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Transformatif, Yogyakarta: CV Budi Utama.
Majir Abdul, Dasar Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012.
Sihombing Hulman, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Kristen, Tarutung: IAKN Tarutung, 2019.
https://www.academia.edu/35104678/ Makalah Pengembangan Kurikulum.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar