Selasa, 21 April 2020

Rangkuman Prinsip Pengembangan Kurikulum


PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

1.      Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum
Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjuk pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa. Pengertian dan maka prinsip ini menunjukkan bahwa prinsip itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan keberadaan sesuatu. Melalui pemahaman suatu prinsip, orang bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efisien. Prinsip juga mencerminkan hakikat yang dikandung oleh sesuatu, baik dalam dimensi proses maupun dimensi hasil, dan bersifat memberikan rambu-rambu atau aturan main yang harus diikuti untuk mencapai tujuan secara benar.

2.      Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
Sumber prinsip menunjukkan dari mana asal muasal lahirnya suatu prinsip. Dari berbagai literasi atau literatur kurikulum, dapat dikemukakan empat sumber prinsip pengembag kurikulum, yaitu: data empiris (epirical data), dataeksperimen (experoment data), cerita/legenda yang hidup di masyarakat (folklore of curriculum), dan akal sehat (common sense) (Olivia, 1992:28). Data empiris merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif, data eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan penelitian merupakan data yang dipandang valid dan reliabel, sehingga tingkat kebenarannya lebih meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum.

3.      Macam-macam Prinsip yang di pakai dalam Pengembangan Kurikulum
Terdapat banyak prinsip yang mungkin digunakan dalam pengembangan kurikulum. Macam-macam prinsip ini bisa dibedakan dalam dua kategori, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum biasanya digunakan hampir dalam setiap pengembangan kurikulum dimana pun. Disamping itu, prinsip pengembangan kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen yang membangunnya. Prinsip khusus juga merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan komponen-komponen kurikulum secara tersendiri. Misalnya, prinsip yang digunakan dalam pmengembangkan komponen-komponen kurikulum lainnya. Prinsip pengembangan antara satu komponen dengan komponen lainnya akan berbeda.

a.         Prinsip-prinsip Umum, yaitu relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi, dan efektivitas. Prinsip-prinsip ini dikembangkan lebih sempurna dan komprehensif dalam  pengembangan kurikulum yaitu:
·           Prinsip Relevansi, artinya prinsip kesesuaian. Artinya dalam dunia pendidikan adalah adanya kesesuaian antara hasil pendidikan dengan kebutuhan kehidupan yang ada di tengah masyarakat.
·           Prinsip Kontinuitas, artinya kurikulum dikembangkan secara berkesinambungan yang meliputi sinambung antara kelas maupun sinambung antar jenjang pendidikan, baik secara vertikal maupun secara horizontal.
·           Prinsip Fleksibilitas, prinsip fleksibilitas berarti suatu kurikulum harus lentur/tidak kaku. Adanya semacam ruang gerak yang memberikan sedikit keluar kebebasan dalam bertindak, terutama dalam hal pelaksanaannya.
·           Prinsip Efisiensi, yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat, dan tepat sehingga hasilnya memadai.
·           Prinsip Efektivitas, yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir.


b.        Prinsip-prinsip Khusus
·           Prinsip yang berkenan dengan tujuan pendidikan. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan yang menjadi pusat kegiatan dan arah semua kegiatan pendidikan. Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek (tujuan khusus).  Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada ketentuan dan kebijakan kebijaksanaan pemerintah, yang dapat ditentukan dalam dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk didalamnya pendidikan.
·           Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan. Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal:
1)             Perlunya penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Semakin umur hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar.
2)             Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
3)             Bagian-bagian kurikulum harus disusun secara berurutan yang logis dan sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar. Untuk hal tersebut diperlukan buku pedoman guru yang memberikan penjelasan tentang organisasi bahan dan alat pengajaran secara mendetail.

Kesimpulan : Prinsip-prinsip pengembangan menunjukkan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hak yang terkait dengan kurikulum (curriculum planning). Prinsip-prinsip tersebut menggambarkan ciri-ciri hakikat kurikulum itu sendiri. Macam-macam prinsip ini bisa dibedakan dalam dua kategori, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum biasanya digunakan hampir dalam setiap pengembangan kurikulum dimana pun (Prinsip Relevansi, Prinsip Kontinuitas, Prinsip Fleksibilitas, Prinsip Efisiensi, Prinsip Efektivitas). Prinsip khusus juga merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan komponen-komponen kurikulum secara tersendiri (Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan, Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan).

Implikasi : Pengembangan kurikulum hendaknya memberikan pengalaman yang serasi dengan kebutuhan penyesuaian diri dan pengembangan kepribadian yang terintegrasi. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum hendaknya terdiri atas unit-unit yang luas dan menyeluruh yang melibatkan siswa aktif dan memadukan pola pengalaman yang bermakna dan memiliki tujuan. Sekolah adalah suatu institusi sosial yang dirikan dan diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat. Oleh karena itu pengembangan kurikulum harus berasaskan atau berlandaskan filosofis, psikologi, sosiologis, organisatoris, dan religius. Mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler terarah untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan sebelumnya. Mengusahakan pengembangan kurikulum sedemikian rupa sehingga tamatan pendidikan dengan kurikulum itu dapat memenuhi jenis dan mutu tenaga kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat. Mengusahakan agar kegiatan kurikuler mendayagunakan waktu, tenaga, biaya dan sumber-sumber lain secara cermat dan tepat sehingga hasil kegiatan kurikuler itu memadai, memenuhi harapan.mengusahakan agar kegiatan kurikuler bersifat membuahkan hasil (mencapai tujuan pendidikan) tanpa kegiatan yang mubazir.


DAFTAR PUSTAKA 
Alhamuddin. 2019. Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum Di Indinesia Sejak Jaman Kemerdekaan Dan Hingga Reformasi (1947-2013). Jakarta: Pernadamedia Group
Majir, Abdul. 2017. Dasar Pengembangan Kurikulum.Yogyakarta: Deepublish (Group Penerbit Cv Budi Utama)
Kusumawati, Naniek. 2017. Pengembangan Kurikulum Di Sekolah Dasar. Solo :Cv. Ae Media Grafika
Lismina. 2018. Pengembangan kurikulum disekolah dan perguruan tinggi. Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar