Nama :
Schara Charity Pasaribu
NIM :
18.04.11.7192
Jur/ Sem/ Grup :
PAK/ IV/ F
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran
Dosen M.Kuliah :
Andrianus Nababan, M.Pd
Pengembangan Pengalaman Belajar
Hakikat
Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk
memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
Menurut Gagne yang
dikutip oleh Wina Sanjaya pada tahun
1991 edisi 1pada halaman 160 ada delapan
tipe pengalaman belajar dari pengalaman belajar yang sederhana sampai pada
pengalaman belajar yang kompleks.
Kedelapan tipe belajar
yaitu :
a. Belajar
signal
b. Belajar
mereaksi perangsang melalui penguatan
c. Pengalaman
belajar membentuk rangkaian
d. Belajar
asosiasi verbal
e. Belajar
membedakan atau diskriminisi
f. Belajar
konsep
g. Belajar
hukuman atau hukum
h. Belajar
problem solving
Gagne
mengidentifikasikan lima jenis hasil belajar sebagai berikut:
a. Belajar
keterampilan intelektual (intelectual skill)
b. Belajar
informasi verbal Adalah belajar melalui simbol-simbol tertentu.
c. Belajar
mengatur kegiatan intelektual yakni belajar mengatur kegiatan
d. Belajar
sikap yakni belajar menentukan tindakan tertentu.
e. Belajar
keterampilan motorik, yakni belajar melakukan gerakan-gerakan tertentu
2.
Pertimbangan-Pertimbangan menentukan
Pengalaman Belajar
a.
Pertimbangan yang berhubungan dengan
dengan tujuan yang ingin dicapai
b.
Pertimbangan berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
c.
Ketersediaan Sumber Belajar
d.
Pengalaman Belajar Harus Sesuai dengan
Karakteristik Siswa
3. Tahapan pengembangan pengalaman belajar
Proses
memberikan pengalaman belajar pada siswa, secara umum terdiri atas tiga tahap,
a.
Tahap permulaan (Prainstruksional)
b.
Tahap pengajaran (Instruksional)
c.
Tahap penilaian / tindak lanjut
4. Prinsip-prinsip Penggunaan
dalam pengalaman belajar
a. Berorientasi
pada tujuan. Dalam system pembelajaran tujuan merupakan komponen yang
utama.Efektivitas pengembangan pengalaman belajar ditentukan dari keberhasilan
siswa mencapai tujuan pembelajaran.
b. Aktivitas. Pengalaman
belajar siswa harus dapat mendorong agar siswa beraktivitas melakukan sesuatu.
Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga
meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental
c. Individualitas. Mengajar
adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa.Oleh sebab itu pengalaman
belajar dirancang untuk setiap individu siswa.
d. Integritas.
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa.
Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga
meliputi pengembangan aspek afektif dan psikomotor.
Ada sejumlah prinsip
khusus untuk merancang pengalaman belajar yaitu
: interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan motivasi.
5. Pembelajaran Berorientasi
Aktivitas Siswa (Pbas)
Pengembangan
pengalaman pembelajaran pada hakikatnya didesain untuk membelajarkan siswa.
Dengan demikian maka, dalam desain pembelajaran siswa harus ditempatkan sebagai
factor utama dengan kata lain dalam proses mendesain pembelajaran sebaiknya
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Oleh sebab itu setiap siswa harus
memiliki pengalaman belajar secara optimal. Dengan kata lain pembelajaran
ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa.
a.
Konsep dan tujuan PBAS.
PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam
pembelajarn yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk
memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
secara seimbang.
b.
Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran. Untuk
memperoleh pengalaman belajar bagi siswa, PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk
kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun
laporan, memecahkan masalah dan lainnya. Namun demikian
salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah suatu
c. Kadar
PBAS ditinjau dari kegiatan evaluasi pembelajaran.
6. Guru
dalam Pengembangan Pengalaman Belajar
Kegiatan
yang dapat dilakukan guru, diantaranya adalah :
a. Mengemukakan
berbagai alternative tujuan pembelajaran yang harus di capai sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
b. Menyusun
tugas-tugas belajar bersama siswa.
c. Memberikan
informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
d. Memberikan
bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukannya.
e. Memberikan
motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan lain sebagainya.
7. Strategi Dan Metode
Pembelajaran
Pengertian strategi
dan metode pembelajaran. Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan. Method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi
dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian strategi
pembelajaran yaitu, Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya/kekuatan dalam pembelajaran.Kedua, strategi disusun untuk mencapai
tujuan. Metode pembelajaran
yaitu metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksprerimen dan
pemberian tugas.
Kesimpulan
: Belajar
adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pengalaman
merupakan serangkaian proses dan peristiwa yang dialami oleh seseorang dalam
kehidupannya yang terjadi pada suatu waktu. Pengalaman belajar adalah
sejumlah aktitivitus siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan
kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak di capai. Dan belajar adalah
perubahan perilaku sebagai fungsi pengalaman, di mana di dalamnya mencakup
perubahan-perubahan afektif, motoric,dan kognitif yang tidak di hasilkan oleh
sebab-sebab lain. Dan pandangan Guru terhadap pengalaman belajar adalah
sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa terdapat kaitan yang erat antara
penadangan tentang sains, tentang belajar dan tentang mengajar.
Implikasi : Dalam
Proses belajar mengajar anak dalam kegiatan Belajar Mengajar, pembentukan dan
peningkatan tidak hanya di orientasikan pada satu aspek individu. Di dalam
kegiatan belajar ini biasanya
pemerintahan membuat kurikulum suatu kerangka yang di gunakan untuk kerangka
kegiatan dalam proses belajar yang di susun secara sistematis. Di dalam kegiatan
pembelajaran ini baik itu di dalam ruangan / kelas, dan juga bidang-bidang
studi yang harus di kembangkan juga harus sesuai dengan tingkat perkembangan
seluruh aspek individu serta kehidupan anak ( pesert didik), khususnya latar
belakang social dan ekonominya. Dan seorang guru harus mampu mehamahami
perbedaan-perbedaan yang terdapat pada anak dan juga duru harus mampu
menyatukan pperbedaan –perbedaan tersebut agar pembelajaran berjalan dengan
lancar atau relevan,
menyenangkan dan mencapai keberhasilan dalam proses mengajar belajar ini.
Daftar Pustaka
Majid Abdul, Strategi
Pembelajaran, (Jakarta: Rosda, 2005).
Sanjaya Wina, Strategi pembelajaran berorentasi
standarproses pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2011).
Sanjaya Wina, perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran,
(Jakarta: Kencana, 2008).
Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar