Selasa, 07 April 2020

Rangkuman Pengembangan Pengalaman Belajar

Nama                          : Schara Charity Pasaribu
NIM                            : 18.04.11.7192
Jur/ Sem/ Grup         : PAK/ IV/ F
Mata Kuliah             : Perencanaan Pembelajaran
Dosen M.Kuliah        : Andrianus Nababan, M.Pd

Pengembangan Pengalaman Belajar
 Hakikat Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Gagne yang dikutip oleh Wina Sanjaya  pada tahun 1991 edisi 1pada halaman 160  ada delapan tipe pengalaman belajar dari pengalaman belajar yang sederhana sampai pada pengalaman belajar yang kompleks.
Kedelapan tipe belajar yaitu :
a.       Belajar signal
b.      Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan
c.       Pengalaman belajar membentuk rangkaian
d.      Belajar asosiasi verbal
e.       Belajar membedakan atau diskriminisi
f.       Belajar konsep
g.      Belajar hukuman atau hukum
h.      Belajar problem solving

Gagne mengidentifikasikan lima jenis hasil belajar sebagai berikut:
a.       Belajar keterampilan intelektual (intelectual skill)
b.      Belajar informasi verbal Adalah belajar melalui simbol-simbol tertentu.
c.       Belajar mengatur kegiatan intelektual yakni belajar mengatur kegiatan
d.      Belajar sikap yakni belajar menentukan tindakan tertentu.
e.       Belajar keterampilan motorik, yakni belajar melakukan gerakan-gerakan tertentu

2.       Pertimbangan-Pertimbangan menentukan Pengalaman Belajar
a.              Pertimbangan yang berhubungan dengan dengan tujuan yang ingin dicapai
b.             Pertimbangan  berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
c.              Ketersediaan Sumber Belajar
d.             Pengalaman Belajar Harus Sesuai dengan Karakteristik Siswa

3.      Tahapan pengembangan pengalaman belajar
Proses memberikan pengalaman belajar pada siswa, secara umum terdiri atas tiga tahap,
a.  Tahap permulaan (Prainstruksional)
b. Tahap pengajaran (Instruksional)
c.  Tahap penilaian / tindak lanjut

4.      Prinsip-prinsip Penggunaan dalam pengalaman belajar
a.       Berorientasi pada tujuan. Dalam system pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama.Efektivitas pengembangan pengalaman belajar ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
b.       Aktivitas. Pengalaman belajar siswa harus dapat mendorong agar siswa beraktivitas melakukan sesuatu. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental
c.        Individualitas. Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa.Oleh sebab itu pengalaman belajar dirancang untuk setiap individu siswa.
d.       Integritas. Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan psikomotor.
Ada sejumlah prinsip khusus untuk merancang pengalaman belajar yaitu : interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan motivasi.

5.      Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (Pbas)
Pengembangan pengalaman pembelajaran pada hakikatnya didesain untuk membelajarkan siswa. Dengan demikian maka, dalam desain pembelajaran siswa harus ditempatkan sebagai factor utama dengan kata lain dalam proses mendesain pembelajaran sebaiknya menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Oleh sebab itu setiap siswa harus memiliki pengalaman belajar secara optimal. Dengan kata lain pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa.
a.       Konsep dan tujuan PBAS. PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajarn yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang.
b.      Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran. Untuk memperoleh pengalaman belajar bagi siswa, PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah dan lainnya. Namun demikian salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah suatu
c.       Kadar PBAS ditinjau dari kegiatan evaluasi pembelajaran.

6.      Guru dalam Pengembangan Pengalaman Belajar
Kegiatan yang dapat dilakukan guru, diantaranya adalah :
a.       Mengemukakan berbagai alternative tujuan pembelajaran yang harus di capai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b.      Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa.
c.       Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
d.      Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukannya.
e.       Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan lain sebagainya.

7.      Strategi Dan Metode Pembelajaran
Pengertian strategi dan metode pembelajaran. Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan. Method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ada dua hal yang patut dicermati dari pengertian strategi pembelajaran yaitu, Pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan. Metode pembelajaran yaitu metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksprerimen dan pemberian tugas.

Kesimpulan : Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pengalaman merupakan serangkaian proses dan peristiwa yang dialami oleh seseorang dalam kehidupannya yang terjadi pada suatu waktu. Pengalaman belajar adalah sejumlah aktitivitus siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak di capai. Dan belajar adalah perubahan perilaku sebagai fungsi pengalaman, di mana di dalamnya mencakup perubahan-perubahan afektif, motoric,dan kognitif yang tidak di hasilkan oleh sebab-sebab lain. Dan pandangan Guru terhadap pengalaman belajar adalah sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa terdapat kaitan yang erat antara penadangan tentang sains, tentang belajar dan tentang mengajar.

Implikasi : Dalam Proses belajar mengajar anak dalam kegiatan Belajar Mengajar, pembentukan dan peningkatan tidak hanya di orientasikan pada satu aspek individu. Di dalam kegiatan belajar ini  biasanya pemerintahan membuat kurikulum suatu kerangka yang di gunakan untuk kerangka kegiatan dalam proses belajar yang di susun secara sistematis. Di dalam kegiatan pembelajaran ini baik itu di dalam ruangan / kelas, dan juga bidang-bidang studi yang harus di kembangkan juga harus sesuai dengan tingkat perkembangan seluruh aspek individu serta kehidupan anak ( pesert didik), khususnya latar belakang social dan ekonominya. Dan seorang guru harus mampu mehamahami perbedaan-perbedaan yang terdapat pada anak dan juga duru harus mampu menyatukan pperbedaan –perbedaan tersebut agar pembelajaran berjalan dengan lancar atau relevan, menyenangkan dan mencapai keberhasilan dalam proses mengajar belajar ini.


Daftar Pustaka
Majid Abdul, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Rosda, 2005).
Sanjaya Wina, Strategi pembelajaran berorentasi standarproses pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2011).
Sanjaya Wina, perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008).

Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010). 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar